Link Manhwa Mending the Barbaric Prince’s Wounds Chapter 35 Bahasa Indonesia, Konflik Kian Memanas!
--
KOMIK - Artikel pembahasan dibawah ini kami akan membagikan informasi terkait dengan lanjutan kisah Mending the Barbaric Prince’s Wounds yang kini akan memasuki chapter 35. Langsung saja, simak lengkapnya hanya pada ulasan dibawah ini.
Mending the Barbaric Prince’s Wounds adalah sebuah manhwa yang dibuat oleh Yamada castella, dengan seniman yang sama. Komik ini berada dalam genre Drama, Fantasy, Romance, dan Webtoons. Saat ini, Mending the Barbaric Prince’s Wounds masih berlanjut (ongoing), menawarkan kisah yang menarik.
Dirilis pada tahun 2024, manhwa ini memperkenalkan alur cerita yang penuh dengan drama dan fantasi, menciptakan dunia yang memikat pembaca ke dalam kisah romantis yang penuh dengan keajaiban. Dengan kehadiran berbagai genre, Mending the Barbaric Prince’s Wounds cerita romantis yang mendalam.
Baca juga: Link Baca Komik The Gwichon Village Mystery Chapter 25 Sub Indonesia, Rahasia Besar Nenek Jeongja!
Sinopsis Mending the Barbaric Prince’s Wounds
Saya adalah seorang perawat sebelum saya bereinkarnasi. Siapa sangka cinta akan bersemi setelah menyelamatkan pangeran yang dijauhi... Hana, seorang perawat pekerja keras, mengabdikan hidupnya untuk pekerjaannya setelah kakaknya meninggal karena sakit.
Terlalu banyak bekerja sampai kehilangan nyawanya, dia terlahir kembali sebagai Primela, putri seorang bangsawan. Bahkan di dunia baru ini, Primela bersumpah untuk menyelamatkan semua orang yang berada dalam jangkauannya,
menggunakan keterampilan keperawatannya untuk meningkatkan teknologi medis di negerinya. Setelah dewasa, dia bertunangan dengan Aster, pangeran pertama raja agung Adid. Meskipun ada rumor yang meresahkan tentang kekejaman brutal sang pangeran, Primela tetap tidak terpengaruh.
Baca juga: Link Baca The Flower That Swallowed the Beast Chapter 33 Sub Indo No Sensor, Waktunya Cuddle Bareng
Ketika sang pangeran, berlumuran darah dan terluka, muncul di hadapannya dan berkata: “Saya tidak membutuhkan pengantin,” dia tidak melihat kebencian atau ketidakpedulian dingin di matanya, tetapi kesepian yang mendalam.